Diduga Biaya Perawatan Menguap, Kondisi Jalan Daerah Minsel ‘Tabiar’

Amurang, Fajarmanado.com – Warga Minahasa Selatan (Minsel) menyesalkan tidak adanya perawatan jalan-jalan yang telah dibangun pemerintah setempat selama ini. Sebagian besar ruas jalan kabupaten yang telah dihotmix terkesan  ‘terbiar’ rusak dan ditutupi rumput liar.

“Apakah Dinas PU Minsel tidak menyediakan anggaran untuk pemeliharaan jalan-daerah, seperti halnya jalan provinsi dan jalan nasional atau bisa diduga biayanya menguap,”  kata John Badar.

Warga Desa Makasili Kecamatan Kumelembuai ini mengaku bangga dengan perkembangan pembangunan infrastruktur jalan selama ini, terutama di wilayah Kecamatan Motoling dan Kumelembuai.

“Sayangnya, setelah dibangun tidak ada perawatan. Sebagian besar terbiar ditutupi rumput dan pepohonan liar sehingga ada yang hampir tak dapat dilalui lagi dengan sepeda motor,” ujarnya.

Menurutnya, bahwa sejak kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu, SE rata-rata jalan desa sudah dihotmix. Tapi sayang, tidak ada pernah dilakukan pemeliharaan, seperti pemangkasan rumput terus jalan dan pembersihan drainase.

‘’Jadi kami sangat mengharapkan agar Pemkab Minsel dapat mengalokasi anggaran pemeriharaan jalan. Kalau tidak, jalan yang sudah dibangun dengan anggaran yang mahal lama kelamaan cepat rusak dan tidak berfungsi dengan baik,’’ kata Badar.

Kepala Dinas PU Minsel Jootje M Tuerah, ST MM belum berhasil dikonfirmasi. Namun, menurut sejumlah stafnya, Pemkab terus mengalokasikan anggaran pemeliharaan jalan setiap tahun, termasuk dalam APBD 2016 ini.

‘’Silahkan konfirmasi ke pak Sekretaris Dinas (PU Minsel Ruddy Tumiwa, ST MSi). Yang anggaran pemeliharaan jalan tetap ada tiap tahun. Tapi sebagai staf, saya tak berhak memberikan penjelasan,’’ papar staf Dinas PU Minsel yang minta tidak disebutkan namanya ini.

Dari pantauan Fajarmanado.com jalan desa Kumelembuai-Makasili sebagian besar tampak mulus, namun mulai dihiasi dengan lubang-lubang dan dipenuhi rumput ilalang.

Pemandangan yang sama, juga tampak pada ruas jalan Kelurahan  Buyungon-Desa Kilometer Tiga. Kendati belum lama dihotmix, kini mulai berlubang dan ditutupi rerumputan pada bagian ke dua sisi jalan.

(andries)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *