Jokowi : Siswa dan Mahasiswa Jangan Takut Berbisnis

Jakarta, Fajarmanado.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada generasi muda baik siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun mahasiswa perguruan tinggi agar jangan pernah takut untuk memulai berbisnis.

“Lakukanlah, mulailah segala sesuatu yang berkaitan dengan entrepreneurship, kewirausahaan, kewiraswastaan itu dengan sebuah perjuangan,” pesan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Peluncuran HIPMI Go to School, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (27/03).

Presiden meminta generasi muda segera memulai berbisnis, karena semakin sering mengalami jatuh bangun, maka mereka akan semakin matang. “Gelombang apapun yang datang, bisa kita selesaikan dengan baik,” tuturnya.

Dijelaskan Presiden, era ke depan itu betul-betul akan menjadi sebuah era kompetisi yang sengit, persaingan yang sengit antar individu, antar pengusaha, antar negara. Era keterbukaan ini, lanjut Presiden, tidak bisa disetop lagi, ditolak-tolak lagi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memberi contoh mengenai business process outsourcing (BPO), di mana meskipun kita punya kekuatan di sini, namun kita sering kalah dengan negara lain.

“Kita punya kekuatan di sini, misalnya desain, grafis, animasi, aplikasi/software ke depan ini akan memegang peran, dan pasar yang kita kelola sekarang ini masih sangat kecil sekali,” ujarnya.

Menurut Presiden, di BPO ini Indonesia sangat menjanjikan sekali, karena yang masuk ke bidang ini masih sangat kecil. Padahal, lanjut Presiden, hampir 100 persen ini adalah bisnisnya anak-anak muda, bukan anak-anak tua.

Untuk itu, Presiden meminta Munas HIPMI ini merumuskan saja hal itu.”Rumuskan yang konkret, tapi jangan minta-minta sesuatu. Lagunya harus sudah berbeda, anak-anak muda lagunya harus berbeda. Yang kedua, libatkan rakyat di situ. Ada inti, ada plasma. Yang ketiga, orientasikan produk itu ke ekspor, jangan ke dalam negeri,” tutur Presiden.

Ubah Pola Pikir

Sebelumnya Ketua Umum HIPMI, Bahlil Lahadalia dalam laporannya mengatakan, dengan peluncuran HIPMI Go to School diharapkan akan mengubah pola pikir generasi muda, tidak hanya dididik untuk menjadi pekerja, tapi juga untuk menjadi seorang entrepreneur.

“Kami meyakini, bahwa di era bonus demografi (2030-2035) generasi sekaranglah yang akan menentukan nasib perjalanan bangsa, akan salah jika tidak diletakkan pondasi yang baik,” ujarnya.

Rakernas HIPMI itu dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Seskab Pramono Anung, Mendag Enggartiasto Lukita, Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketua DPR Setya Novanto, dan para mantan Ketua Umum HIPMI.

(Stkb)