Pelabuhan Amurang Sepi, Djafar: Kapal Berkat Taloda Tetap Eksis

Amurang, Fajarmanado.com – Pelabuhan Umum Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) menjadi relatif sepi pasca PT Pelindo mengalihkan rute pelayaran KM Dorolonda dan KM Lalobar dengan mengantinya dengan Kapal Perintis Berkat Taloda.

Pasalnya, Kapal Perintis Berkat Taloda hanya melayani jalur Amurang-Biaro hingga Sangihe. Padahal sebelumnya, KM Rorolondan dan KM Lalobar melayani rute dari dan pelabuhan umum Amurang ke Surabaya, Jakarta dan wilayah Papua.

Kepala Syahbandar Pelabuhan Amurang Eidy Djafar tidak menampik hal itu. Bahkan, menghadapi kemungkinan peningkatan kebutuhan jasa angkutan laut menghadapi hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah pada 25-26 Juni 2017 mendatang, rute pelayaran kapal yang sandar di pelabuhan umum Amurang tetap tidak berubah.

“Yang akan sandar di pelabuhan ini, tetap hanya kapal perintis Berkat Talado dengan rute pelayaran yang sama selama ini,” kayanya ketika ditemui Fajarmanado.com di ruang kerjanya, Rabu (14/6/2017), siang tadi.

Djafar pun tidak menampik bila jasa kapal Talado dari dan Amurang ke wilayah kepulauan Sangihe banyak diminati masyarakat. Penumpang yang tiba maupun berangkat tetap saja relatif sedikit.

“Pengakuan kapten dan ABK-nya, bahwa penumpang yang ke Sangihe serta beberapa pulau hanya bisa dihitung dengan jari saja,” ungkap pria familiar ini.

Ia juga mengaku, pelayaran kapal perintis Talado bisa bertahan melayani rutenya dalam beberapa bulan terakhir ini karena biaya operasionalnya mendapat subsidi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut).

“Walau penumpangnya hanya dihitung dengan jari, tetap saja kapal itu  harus melayani penumpang di Pelabuhan Amurang, termasuk dalam rangka bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H sekarang ini,” kata Djafar.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Minsel Verra Y Lasut, AP MSi mengaku pihaknya juga tidak bisa mengintervensi kebijakan PT Pelindo dalam menetapkan rute pelayaran kapalnya.

“Kita hanya bisa sampai mengusulkan saja melalui Kemenhub RI di Jakarta. Untuk mendapat tanggapan, perlu waktu makanya kita hanya bisa pula bersabar. Mudah-mudahan saja, dalam waktu tak lama lagi sudah ada perubahan kebijakan dari Pelindo,” katanya.

Selain itu, Lasut mengungkapkan pula bahwa pihaknya tengah memperjuangkan anggaran pelebaran dermaga pelabuhan umum Amurang. “Kalau sudah lebar pasti akan masuk kapal lebih besar lagi di pelabuhan ini,” paparnya.

Sementara itu, sejumlah warga Amurang dan Bolaang Mongondow (Bolmong) menyatakan kecewa dengan kebijakan manajemen PT Pelindo yang tidak lagi memasukkan pelabuhan umum Amurang untuk dilayani kapal penumpang, seperti KM Dorolonda dan KM Lalobar.

“Yang kami dengar, katanya PT Pelindo rugi pendapatan KM Dorolonda dan KM Labobar selama melayani penumpang di pelabuhan Amurang hanya sedikit atau kecil. Kalau benar, itu hanya karena banyak masyarakat yang belum tahu sehingga masih menggunakan jasa pelayaran di pelabuhan Manado dan Bitung,” demikian senada Wesly Manorek dan Hanny Pantow, warga Kota Amurang ini.

Penulis  : Andries Pattyranie

Editor    : Herly Umbas