Pasca Pilkada Penerimaan 200 Ribu CPNS, Honda Harus Gigit Jari

Jakarta, Fajarmanado.com — Menyusul dua gelombang pada tahun 2017, pemerintah memastikan akan membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) gelombang ke tiga pada medio tahun 2018 ini.

Yang mencengangkan, kalau dua gelombang pertama hanya menerima 35.449 formasi, namun penerimaan CPNS tahun ini pemerintah menargetkan sampai sekitar 200 ribu orang.

Meski demikian, para tenaga honorer, termasuk honorer daerah (Honda) terpaksa harus mengubur harapan dan impiannya atau harus gigit jadi langsung jadi PNS.

Pemerintah dipastikan “menutup pintu” pengangkatan tenaga honda menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS melalui lowongan CPNS 2018 yang dibuka untuk mengisi formasi di pemerintah daerah.

Seperti diketahui, lowongan CPNS gelombang pertama dan kedua pada 2017 dibuka untuk pemerintahan pusat di kementerian atau lembaga.

Gelombang pertama, ada sebanyak 17.521 CPNS diterima untuk Kementerian Hukum dan HAM. Gelombang kedua, 17.928 formasi mengisi jabatan pada 30 kementerian, 30 lembaga negara, dan 1 pemerintah provinsi, yakni Pemprov Kalimantan Utara. Jadi total berjumlah  35.449 dari 1,2 juta pendaftar.

Sedangkan untuk tahun 2018 atau gelombang ketiga, ada sekitar 200 ribu CPNS akan diterima dan formasinya akan ditetapkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Mei 2018 atau bulan ini.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) RI, Asman Abnur Asman Abnur memastikan tidak ada lagi pengangkatan langsung tenaga honorer menjadi PNS.

Tenaga honorer, kata Asman, harus ikut tes seleksi calon PNS  atau CPNS sesuai dengan amanat undang-undang.

“Yang jelas ada penerimaan CPNS tahun ini dan semua harus melalui melalui tes. Hasil seleksi semua diumumkan secara transparan dan tidak ada lagi sistem titipan pejabat dan lainnya,” kata MenPANRB Asman kepada wartawan usai membuka Koordinasi Kebijakan Standarisasi Jabatan dan Pengembangan Karier SDM Kemenpan RB RI di Hotel Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/5/2018).

“Jadi kalau ada pegawai yang sudah bekerja lima tahun, dua tahun atau tiga tahun, silakan ikut tes jika ingin jadi PNS,” tandasnya.

MenPANRB mengisyaratkan kepada pihak-pihak yang memiliki kerabat atau sahabat dari kalangan pejabat, supaya jangan harap untuk memanfaatkan jalur nepotisme.

“Bupati, gubernur, termasuk menteri sekali pun tidak bisa bantu jadi CPNS. Yang bisa membantunya adalah kemampuan individunya sendiri. Ada tesnya, ada soal-soalnya,” kata Asman.

Menteri  Asman menjamin transparansi dalam rekrutmen CPNS, dimana yang lulus seleksi dipastikan betul-betul berdasarkan kompetensi.

Saat ini, lanjut dka, adalah era keterbukaan sehingga membuat tidak ada lagi orang yang lulus seleksi berdasarkan rekomendasi pejabat tertentu.

Dia memaparkan bahwa pemerintah ingin PNS yang menduduki suatu jabatan harus berdasarkan kompetensi. Suatu jabatan harus dipegang oleh orang yang ingin bekerja profesional serta punya kompetensi yang pas pada bidangnya.

“Pentingnya manajemen aparatur sipil negara berbasis kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Sebab PNS merupakan orang-orang pilihan. Kalau salah merencanakan dan salah merekrut, maka 30-50 tahun ke depan kita akan salah menanggung beban,” tutur Asman dalam rapat koordinasi di hadapan perwakilan PNS dari 185 kabupaten/kota se-Indonesia di Kota Makassar.

Penerimaan CPNS rencananya baru akan dibuka setelah selesainya pemungutan suara Pilkada Serentak, 27 Juni 2018.

Ada alasan tertentu yang membuat penerimaan itu ditunda hingga selesainya Pilkada.

Salah satunya adalah demi menghindari munculnya persepsi yang mengaitkan penerimaan tersebut dengan berlangsungnya Pilkada.

“Pemerintah tidak ingin penerimaan CPNS disangkut-pautkan dengan kepentingan Pilkada,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN, Mohammad Ridwan, Selasa (10/4/2018), seperti dilansir dari Tribune.com.

“Padahal penerimaan CPNS benar-benar hanya memenuhi kebutuhan PNS untuk meningkatkan pelayanan publik,” sebutnya.

Meski demikian, formasi penerimaan CPNS tersebut saat ini sedang disusun dan rencananya akan diumumkan pada bulan Mei 2018 atau bulan ini. Yang pasti tidak akan melebihi jumlah pensiun.

KemenPANRB mengusulkan 200 ribu kuota CPNS) di pusat dan daerah pada tahun 2018 mendatang.

Jumlah tersebut, akan diprioritaskan untuk profesi tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy meminta Asman  untuk menambah formasi guru sebanyak 100 ribu orang di 2018.

Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar sebanyak 736 ribu di seluruh Indonesia.

Editor : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *