Wagub Kandouw Sebut Frangky, Petra dan Glen Pahlawan Milenial Sulut

Manado, Fajarmanado.com — Sulawesi Utara (Sulut) dipastikan kehilangan tiga atlet paralayang berprestasi dalam gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Menyusul Petra Mononutu dan Glen Kairupan, Kamis (4/10/2018), siang tadi, giliran atlet serba bisa, Frangky Kowaas yang dikebumikan.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menghadiri ibadah pemakaman master paralayang Sulut, Franky Kowaas, yang akrab disapa Kengkang ini di kompleks Stadion Klabat Manado, siang tadi.

Wagub Kandouw mengatakan, secara pribadi mengenal Franky sejak kecil. Adik bungsu Frangky, yaitu Moudy adalah teman kelasnya. Tak heran, semua saudara atlit terjun payung Sulut pada PON XII 1999 dikenalnya.

Begitu dekat hubungan pribadi dengan Almarhum, lanjut dia, sehingga satu hal yang sangat menyiksa  bagi dirinya pribadi dan Pemerintah Sulut, adalah menanti-nanti kabar nasib almarhum pasca gempa dan tsunami Palu.

“Dari Jumat sampai Senin suatu kegelisahan yang tiada tara, saya katakan apa yang dialami  dirasakan istri anak-anak dan keluarga juga dirasakan oleh kita. Semua akses kami berupaya untuk mencari kabar Franky dan teman -teman tapi 2 hari yang lalu tiba kabar yang mengguncang kita,” paparnya.

“Sebagai orang beriman kita percaya  rencana Tuhan pasti indah pada waktunya, manusia berusaha Tuhan yang menentukan,” sambung Kandouw.

Ia pun berharap iman percaya ini  harus dipegang oleh keluarga besar Kowaas-Tagah, baik istri maupun anak anak untuk relakan.

“Seperti kata Pendeta dalam khotbah, jadikan ini sebagai momentum untuk dan semakin mempertebal iman percaya kita mempertinggi semangat,” paparnya.

“Jadikan ini sebagai cambuk mencari Franky -Franky, Petra-Petra dan Gleen-Gleen yang baru, bagi keluarga kalian tidak sendiri karena ada kita teman -teman dan pemerintah juga ada Tuhan yang tidak membiarkan hamba-hambanya larut  dan tidak kuat menanggung cobaan ini” ujar Kandouw.

Kandouw juga mengatakan sosok Franky Petra dan Gleen ada pahlawan-pahlawan baru bagi semua.

“Bagi anak muda mereka adalah inspirasi untuk berani tidak takut,” tandasnya.

Menurut dia, Pemprov Sulut sangat berhutang budi karena selain membawa nama sulut, untuk tahun tahun terakhir mereka adalah pioner pioner dalam menciptakan  suatu tujuan destinasi yang baru di Sulut.

“Kalau dulu orang cuma mengenal Sulut dengan Bunaken, pantai dan lain-lain, sekarang di Sulut bahkan di dunia terkenal sebagai destinasi sport tourism, turisme yang berbasis olahraga dan sudah diakui ” jelas Kandouw.

Untuk itu, lanjut Kandouw, mewakili Bapak Gubernur Provinsi Sulut, rakyat Sulut dari 15 kabupaten kota dari Miangas sampai Tontulow Pinagoluman mengucapkan rasa berduka simpati dan empati yang paling dalam untuk keluarga.

“Karena itu  tidak ada salahnya di tempat ini kita mendeklarasikan Franky , Petra dan Gleen  ini adalah pahlawan Milenial  Sulawesi Utara. Selamat jalan sahabatku Kengkang,” tandas  Wagub Kandouw.

Editor : Herly Umbas