11 Rumah Terancam Ambrol, Joy Oroh Sebut BPBD Sulut Siapkan 500 Juta

Kawangkoan, Fajarmanado.com — Setidaknya 11 rumah penduduk di Kelurahan Sendangan Tengah, Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) kini kian terancam ambrol.

Ketua LPMK Sendangan Tengah, Drs Eddy F. Ruata mengungkapkan, ancaman longsor itu sudah sejak tahun 2011 disampaikan kepada pemerintah daerah, baik melalui Rakorcam maupun secara langsung kepada instansi berkompeten.

“Bahkan, sudah beberapa kali ada tim survey yang datang langsung ke lokasi, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” ujarnya kepada Fajarmanado.com di Kawangkoan.

Kepala BPBD Sulut, Drs. Joy Oroh mengatakan bahwa pihaknya sudah mengalokasikan dana untuk musibah longsor yang sudah sekitar 9 tahun mengancam warga Kelurahan Sendangan Tengah tersebut.

“Sudah kami anggarkan. Tahun ini, melalui dana BPBD, kami sudah mengalokasikan dana awal sebesar 500 juta (rupiah),” kata Kepala Badan (Kaban) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Drs. Joy Oroh kepada Fajarmanado.com di Kawangkoan, baru-baru.

Meski demikian, mantan Kadis Perhubungan Sulut ini menyatakan bahwa kepastian tersebut amat bergantung pada keputusan DPRD Sulut.

“Kami (BPBD) sudah mengangarkannya, biar masih 500 juta (rupiah),” komentarnya saat dikonfirmasi baru-baru ini.

Meski demikian, Joy, sapaan akrab mantan Kadis Perhubungan Sulut ini membenarkan apabila alokasi anggaran tersebut masih akan dibahas lebih lanjut oleh pihak legislatif.

“Ya, jadi penentuannya ada di DPRD. Bisa saja, DPRD mengalihkan ke lokasi lain yang dianggap mereka lebih mendesak, ” ujarnya.

Namun, ia menyatakan akan berusaha untuk tetap meloloskan semua anggaran BPBD sesuai dengan hasil pantauan dan kajian BPBD. “Tapi tetap harus ada persetujuan legislatif,” kilahnya.

Pantauan Fajarmanado.com, lokasi longsor tersebut berada di dalam pemukiman penduduk Lingkungan Dua, Kelurahan Sendangan Tengah.

Kawasan yang dulunya hanya berujud tanah landai, yang di bagian bawahnya relatif datar itu, kini semakin tergerus air ketika hujan. Tak pelak, beberapa dapur rumah penduduk di sekitarnya kini nyaris ambrol terbawah tanah yang terus tergerus.

“Terus terang, setiap Rakorcam maupun reses anggota dewan, masalah ini terus saya angkat, namun tak kunjung ada realisasi,” ketus Ruata, yang mantan Kabag Perekonomian Setdakab Minahasa.

Mendengar kabar BPBD Provinsi Sulut sudah mengalokasikan anggaran, ia pun menyatakan bersyukur.

“Saya berharap DPRD juga mendukung karena sudah banyak anggota DPRD baik kabupaten maupun provinsi dan pusat yang sudah tahu dengan keberadaan tanah longsor di kelurahan kami,” imbuhnya.

Penulis: Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *