Anak Tembak Anak, Riedel Rorong Tewas dengan Senjata Angin

Langowan, Fajarmanado.com – Nasib tragis dialami Riedel Waraney Kalvin Rorong, bocah kecil berumur 1,6 tahun yang tewas dengan senjata angin, Kamis (25/05/2017) di Desa Raringis, Kecamatan Langowan Barat, Minahasa. Ia tewas terkena senjata angin yang tidak sengaja dilakukan oleh sepupunya sendiri, Andre Kaat berumur 6 tahun.

Peristiwa naas di saat umat Kristen merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga itu, terjadi pukul 07.00 Wita, saat warga dan jemaat Raringis tengah siap mengikuti ibadah di gereja pukul 09.00.

Menurut penuturan ibu korban, Ny Sandra Rorong-Sanger (21 th) kepada Fajarmanado.com di rumah duka, kejadian itu berawal dari terdengarnya suara tembakan senjata di rumah tetangganya. Awalnya ia tidak menghiraukan bunyi tersebut. Tapi ketika terdengar tangisan anak, ia kemudian berlari menuju tempat kejadian, yaitu di rumah saudaranya Stenly Koyongian.

Ternyata, anaknya Riedel yang terkena tembakan. Dan menurut informasi yang ia terima, tembakan itu dilakukan oleh Andre Kaat, keponakannya sendiri yang masih duduk di kelas 1 SD. Saat itu anaknya terus menangis, dan ketika ia membuka baju anaknya, ternyata sudah berdarah di bagian dada sebelah kiri.

Dalam kondisi yang menggelisahkan itu, ia bersama suaminya Decky Rorong, melarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. “Tapi di tengah jalan, terlihat Riedel terlihat sudah tidak bernafas lagi. Hanya saja, sesampainya di rumah sakit Noongan, tetap dilakukan pertolongan dengan napas buatan. Setelah tindakan perawatan itu, ternyata nyawa anak kami tidak tertolong lagi,” ujarnya sambil menangis.

Dengan kejadian ini, ia mengaku pasrah karena pelakunya adalah anak-anak. Bahkan ketika Kapolsek Langowan Barat Iptu Stenly Korua menanyakan apakah keluarga masih menghendaki untuk diotopsi, Ny Sandra Rorong Sanger bersama suaminya, memintakan untuk tidak perlu diotopsi.

Sementara itu, ayah korban, Decky Rorong menceritakan, kejadian itu berawal dari senjata angin yang digantung saudara Stenly Koyongian di rumahnya, setelah pada Rabu malam, Stenly dan Rinto Kaat (ayah Andre, pelaku) memburu tikus di hutan. Pada saat pulang, senjata yang mereka gunakan mereka amankan. Senjata yang dibawa Stenly hanya digantung di dapur.

Senjata milik Rinto Kaat pada sat itu sudah dikosongkan. Sementara senjata Stenly, masih ada peluru dan sudah siap ditembakkan, tapi tidak sempat digunakan. Senjata itulah yang digantung di dapur. Karena bertetangga, pelaku Andre datang bermain-main bersama dengan korban, Riedel, di rumah (TKP) milik Stenly. Melihat ada senjata yang digantung di dapur, Andre pun berniat menggunakannya. Senjata yang digantung itu, ia pun mengokangnya, sementara korban Riedel berada di samping senjata tersebut. Pada saat itu, senjata itu pun meletus dan tidak diduga mengena pada bagian dada Riedel.

Suara senjata itu, sempat menghebohkan keluarga mereka dan tetangga, yang kemudian mereka berusaha mencari tahu, karena ada suara tangisan anak. “Ternyata Riedel sudah terkena peluru senjata angin, yang dilakukan Andre,” tutur Decky Rorong lagi, seraya menambahkan selaku orang tua mereka pasrah, karena pelaku masih anak-anak dan keluarga mereka sendiri.

Kapolsek Stenly Korua, yang segera datang ke rumah duka dan TKP, langsung meminta informasi kejadian tersebut. Dan senjata yang telah digunakan dalam peristiwa itu pun segera diamankan kapolsek. “Senjata ini kami amankan, sebagai barang bukti,” tegasnya.

Sementara itu, Hukum Tua Desa Raringis Benny Sumual, meminta masyarakat Raringis untuk berhati-hati dengan penggunaan senjata angin. “Karena kejadian yang sama juga pernah terjadi di desa Raringis,” tuturnya.

Jeffry Th. Pay

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *