Desa Tincep Cari Lahan Buat Keluarga Miskin

Sonder, Fajarmanado.com – Hukum Tua Desa Tincep Kecamatan Sonder, Minahasa berencana akan mencarikan lahan dan membangun rumah layak huni bagi keluarga miskin.

“Ini baru rencana pribadi saya,”  kata Hukum Tua (Kumtua) Tincep, Rommy Dapu, SSos di kediamannya kepada Fajarmanado, Jumat (28/10).

Gagasan ini, kata Dapu, akan saya usulkan melalui rapat bersama pengurus BPD dan masyarakat dalam menyusun program kerja tahun 2017.

“Kita lihat saja, semoga disetujui forum rapat bersama BPD nanti,” ujarnya.

Pria visioner yang dikenal dekat dengan masyarakat ini mengaku prihatin dengan keberadaan hunian sejumlah warganya.

“Ada yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak memiliki tanah pekarangan dan rumah layak huni dan ada pula yang berpindah-pindah tempat tinggal karena hanya mampu sewa tanah atau rumah,” katanya.

Meski demikian, Dapu belum bisa memastikan berapa keluarga yang membutuhkan bantuan lahan dan rumah tinggal. “Masih harus dibicarakan dulu melalui rapat soal kriteria yang layak mendapat bantuan itu untuk diinventarisir,” ujarnya.

Khusus bantuan sosial, lanjut Dapu, bekerjasama dengan Koramil Sonder, pihaknya telah membangun 63 unit toilet sehat untuk 63 kepala keluarga tak memiliki jamban layak pakai.

“Kami yang menyediakan bahan-bahannya dan anggota TNI yang mengerjakan pembangunannya, tentu dibantu anggota keluarga setempat,” jelasnya.

Kondisi infrastuktur Desa Tincep tampak telah banyak berubah. Jalan dalam desa dan drainase sebagian besar telah diaspal dan dibangun. “Ini semua berkat adanya dana desa dan ADD (Alokasi Dana Desa),” katanya.

Saat ini pun, pekerjaan pembangunan jalan terlihat dilakukan pada jalan menuju perkebunan penduduk.

“Ya, sekarang ini kami sedang melakukan pekerjaan perkerasan jalan kebun sepanjang 500 meter dengan anggaran Rp 250 juta,” ungkapnya.

 Dengan perkerasan ruas jalan kebun tersebut, diyakini akan mempercepat dan menekan biaya transportasi hasil-hasil pertanian dan berkebunan.

Dapu juga mengungkapkan kegembiraannya karena Pemerintah Provinsi Sulut sementara melakukan perkerasan jalan dari desa Tincep menuju ke desa Ranotongkor sepanjang 5 Kilometer dengan anggaran Rp 12 miliar.

“Mudah-mudahan januari 2017 jalannya sudah di hotmix dan jalannya sudah bisa dilalui,” ujar pria yang kenal setia memfasilitasi kebutuhan setiap warganya yang sakit ini.

(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *