Manado, Fajarmanado.com – Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) tidak perlu menguatirkan kelangkaan stok tabung gas elpiji menjelang dan menghadapi perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Pertamina menjamin ketersediaan stok elpiji 3 kilogram (Kg).
Jaminan ini datang dari Gunawan Wibisono, Perwakilan Pertamina Sulutenggo kepada Gubernur Olly Dondokambey SE saat meninjau pangkalan Gas Elpiji di Kelurahan Mahakeret, Manado, Sabtu (09/12/2017), pagi tadi.
Menjawab pertanyaan Gubernur Olly, Gunawan Wibisono mengungkapkan elpigi 3 Kg untuk kebutuhan masyarakat Sulut sepanjang bulan Desember 2017 ini tersedia cukup.
Ada beberapa langkah yang ditempuh Pertamina menyikapi kelangkaan elpigi 3 Kg di pasaran, di antaranya dengan menambah pasokan stok di sejumlah titik yang dilaporkan mengalami kelangkaan. Selain Pertamina terus terbuka dengan keluhan masyarakat, juga melakukan pengecekan dan pengawasan langsung di lapangan.
“Kami juga menggelar operasi pasar murah di beberapa daerah yang terjadi kelangkaan stok,” ujarnya. “Hasilnya, harga eceran tertinggi (HET) masih terkendali dengan rata-rata HET di pangkalan sebesar Rp. 18.000,” sambung dia.
“Kerjasama bersama pihak-pihak seperti pemda setempat, Hiswanamigas serta elemen masyarakat senantiasa kami optimalkan, tentunya hal ini akan membantu menjaga ketersediaan elpiji 3 kilogram sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi elpiji dengan perasaan tenang,” sambung Wibisono.
Sementara itu, di beberapa wilayah sempat mengeluhkan kelangkaan stok elpiji di pangkalan-pangkalan resmi Pertamina. Pasalnya, stok cepat habis dengan alasan sudah dipesan masyarakat sesuai daftar. Namun, di beberapa tempat yang bukan pangkalan resmi, stok tetap tersedia dengan harga jual yang sudah melambung jauh.
Kunjungan tersebut tampak turut dihadiri Kadisperindag Jenny karouw, Kepala Biro Umum yang juga Kepala Biro PKKP Clay June Dondokambey, S.TP, MAP, Kepala Biro Ekonomi dan SDA Franky Manumpil, perwakilan Bank Indonesia, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir. Ronald Sorongan, MSi dan Kepala Dinas Perkebunan Refli Ngantung, SP.
Editor : Herly Umbas
