Dipercayakan Kementrian Kominfo, KGPM Pelaksana Dialog dan Literasi Media

Manado, Fajarmamado.com – Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bekerjasama dengan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), mempercayakan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) sebagai pelaksana Forum Dialog dan Literasi Media. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 November 2017, pukul 08.00 Wita – 15:30 Wita, bertempat di Hotel Four Points jalan Piere Tendean Sario-Manado (Mantos).

“Kegiatan ini telah menjadi program nasional yang dilaksanakan di 7 tempat yaitu, Jakarta, Medan, Surabaya, Ternate, Jambi, Manado dan Jayapura selang Bulan September sampai dengan November 2017. Forum Dialog dan Literasi Media memgangkat tema ‘Taat Beragama, Bergaul Harmonis, Sopan Berkomunikasi’,” kata Koordinator Pelaksana Acara yang juga Sekretaris II PP KGPM, Pnt. Drs. Tenni G. M. Assa, Selasa (14/11).

Assa menjelaskan, latar belakang pelaksanaan forum dialog ini karena ternyata pesatnya pertumbuhan media sosial di Indonesia, tidak diikuti dengan pengetahuan dan pemahaman bermedia sosial yang bijak. Hasilnya, media sosial sering dimanfaatkan oleh pihak tertentu sebagai wadah penyebaran konten negative berupa Hoax, ujaran kebncian, fake news, dan radikalisme. Berdasarkan data dari Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mencatat sebanyak 90,30% informasi bohong tersebar di media sosial. Ada 21,60% informasi bersifat menghasut serta 59% informasi tidak akurat.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah RI  berupaya meningkatkan literasi media sosial lewat desiminasi informasi postif kepada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2015 tentang Pengeloalan Komunikasi Publik.

Literasi Media adalah kemampuan seseorang (individu) dalam memahami, menganalisa dan mengelola informasi saat melakukan proses membaca serta menulis dalam media sosial, bertujuan untuk mendukung penguatan pembangunan karakter bangsa khususnya pada generasi muda melalui penanaman nilai-nilai kebhinekaan, keagamaan serta peningkatan literasi media sosial, sehingga tidak mudah terjebak atau bahkan terprovokasi yang bermuara pada disintegrasi bangsa,” jelasnya.

Ditambahkannya, kemampuan untuk menyikapi setiap informasi dalam media sosial dengan bijak sangat penting dalam menjaga potret persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan dalam bingkai ke-Indonesia-an. Pemahaman nilai-nilai kebhinekaan dan keagamaan memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga serta memelihara komitmen kebangsaan, menjadikan Indonesia Rumah Bersama.

“Forum dialog dan literasi media oleh Kementrian Kominfo pesertanya dibatasi hanya 100 orang. Tentunya sangat diharapkan, walaupun peserta terbatas tetapi bisa memberikan kontribusi yang besar dalam membina kerukunan ditengah perbedaan dan menjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.

Adapun narasumber dalam acara forum dialog tersebut yakni: 1. Dirjen Informasi dan Komunikasi, Rosarita Niken Widiastuti; 2. Direktur Yakoma Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pusat, Irma Riana Simanjuntak; 3. Wakil Ketua Sinergi Media Sosial Aparatur Negara Pusat, M. Fariza Y. Irawady; 4. Manager Research, Sales & Social Media Media Indonesia, Andreas M. Zay; 5. Managing Director Katadata.co.id, Ade Wahyudi. (Jones Mamitoho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *