H-1 Natal, Harga Rica Meroket di Minahasa

TONDANO, FAJARMANADO.com – Aktivititas masyarakat saat H-1 jelang Natal, 25 Desember 2015 cukup tinggi, terutama di pusat-pusat perbelanjaan di Kota Manado, Minahasa raya dan Kota Bitung cenderung terfokus di pasar-pasar swalayan dan pasar-pasar tradisional.

Peningkatan drastis terjadi di pasar-pasar tradisional. Aneka bahan pokok (Bapok) sangat ramai diserbu pembeli yang mayoritas Nasrani. Selain beras, juga daging dan bumbu masakan, seperti bawang, rica (cabe) dan tomat, yang oleh masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) sudah akrab menyebutnya Barito ini menjadi incaran.

Lonjakan harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) tidak terjadi. Stok semua jenis bapok terpantau tersedia. Hanya rica yang terus menunjukkan tren kenaikan harga. Jika sepekan sebelumnya masih berada pada kisaran Rp.50 ribu-Rp.60 ribu per kilogram, sampai petang tadi telah meroket dan tembus pada angka Rp.100 ribu per kilogram di pasar-pasar tertentu.

“Cuma rica yang naik tajam. Tadi sampai 100 ribu (rupiah) per kilo,” kata Stery Rompas, ibu rumah tangga yang juga pedagang daging di Pasar Kawangkoan kepada fajarmanado.com, Kamis (24/12/2015), petang tadi.

Kepala Pasar Kawangkoan, Frangky Runtuwarow mengatakan, tren kenaikan harga rica di salahsatu pasar potensial di Minahasa ini telah terjadi dalam dua pekan terakhir. “Persoalannya, masyarakat di sekitar sini tidak membudidayakan tanaman rica, hanya berharap pasokan dari Gorontalo dan Surabaya,” ungkap Rang, sapaan familiar pria berkumis lebat ini.

Kepala Pasar Langowan Jemmy Watung juga membenarkan jika hanya harga rica yang melonjak tajam di pasar Langowan. “Jadi kemungkinan banyak menu masakan untuk perayaan Natal yang tidak sesuai dengan selera orang Minahasa yang pedas-pedas nanti,’ ujarnya berseloroh.

Sementara harga berbagai jenis daging, mulai daging babi, ayam, bebek sampai daging ekstrim berupa daging babi hutan, tikus, kucing dan ular dinilai  masih relatif normal. Kalau pun ada kenaikan sangat kecil sekali.

Para petugas Dinas Perdagangan dan instansi terkait setempat terlihat ikut sibuk mondar mandir melakukan pemantauan sekaligus mengecek masa kedaluarsa bahan dagangan kemasan. “Harga-harga jual sembako normal-normal saja dan kami belum ditemukan bahan (kemasan) kedaluarsa,” ujar Kadis Perindag Minahasa Ir Dolvie Kasenda.

Polisi pun terlihat ikut sibuk mondar mandir di pusat-pusat perbelanjaan dan pasar-pasar. Banyak yang beratribut lengkap dan tak sedikit yang berpakaian preman. Tak heran sampai petang tadi, tidak ada tindak kriminal yang terjadi.

Tak ada laporan terjadi aksi copet dan jambret, yang kerap dikeluhkan masyarakat ketika keramaian pusat perbelanjaan dan pasar meningkat. “Kalau tahun lalu ada beberapa orang yang melapor jadi korban, tetapi sekarang syukur tidak ada,” ujar Aiptu Novie Singal, personil Polsek Kawangkoan.

(her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *