Hebat..! Ditata Dalam APBD-P 2018, Ini Besaran Dana Duka di Minahasa

Tondano, Fajarmanado.com — Dana duka yang dinilai menjadi komoditi politik setiap kampanye Pilkada, segera menjadi kenyataan di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Bantuan sosial yang kerap hanya diberlakukan menjelang sampai masa kampanye Pilkada di daerah Toar Lumimuut ini, ternyata sudah ditata dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2018.

APBD-P Kabupaten Minahasa tersebut telah ditetapkan lewat sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa pada pekan lalu.

Penjabat (Pj) Bupati Minahasa, Royke Mewoh mengungkapkan pihaknya akan segera menyerahkan APBD-P Minahasa yang telah ditetapkan tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut untuk disetujui.

“Dalam APBD-P tersebut, terdapat sejumlah program strategis untuk kepentingan masyarakat Minahasa. Salah satunya santunan dana duka,” katanya kepada wartawan di Tondano, Senin (17/9/2018).

Nilai nominal santunan dana duka tersebut, kata dia, adalah sebesar Rp.2 juta. Dana bantuan sosial ini diberikan kepada ahli waris dari setiap almarhum yang meninggal dunia.

“Jadi kalau ada masyarakat yang ditimpa duka, Pemkab Minahasa akan memberi santunan sebesar 2 juta rupiah. Namun APBD-P Minahasa masih akan dievaluasi oleh Pemprov Sulut,” ujar Mewoh.

Mewoh juga mengatakan jika nantinya program sudah berjalan, untuk proses pencairan dana duka tentu ada mekanisme yang harus dilalui, seperti akta kematian.

“Masyarakat harus paham dengan sistem birokrasi ini. Syarat administrasi yang harus dilampirkab untuk pencairannya adalah akta kematian, karena nantinya hal-hal ini akan dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Terpisah, Niksen warga Tondano, menyatakan kebanggaannya karena program pemberian santunan dana duka tersebut selaras dengan janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Minahasa terpilih periode 2018-2023, Roy Roring – Robby Dondokambey (RR-RD).

“RR-RD akan dilantik dalam waktu dekat. Dan program dana duka pernah mereka ungkapkan di masa kampanye lalu. Mudah-mudahan program ini akan bertahan terus menerus, bahkan nominalnya dinaikan. Karena hal tersebut adalah salah satu program yang ditunggu-tunggu warga Minahasa selama ini,” ungkap lelaki paruh baya tersebut.

Penulis: Fiser Wakulu