Kelapa Masih Primadona di Minsel

Tenga, Fajarmanado.com – Kepala Dinas Koperasi UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Minahasa Selatan (Minsel) Semuel Setho Slaat, ST MSi mengatakan kelapa masih menjadi salahsatu komoditi primadona daerah ini.

“Walau banyak ditemukan pohon kelapa sudah ratusan tahun, tetapi rata-rata petani tetap mengandalkan kelapa. Produksinya masih sangat tinggi di Sulawesi Utara,’’ katanya kepada Fajarmanado.com.

Menurut Slaat, selain didukung lahan yang luas, peremajaan pohon kelapa terus rutin dilakukan petani di Minsel sampai sekarang ini sehingga komoditas kelapa dan turunannya akan dapat dipertahankan terus.

Motivasi petani ini, lanjutnya, didorong dengan kehadiran beberapa eksportir kopra dan arang tempurung berkantor di wilayah ini dan kehadiran sejumlah pabrik pengolahan  produksi turunan kelapa di daerah nyiur melambai ini.

 hal diatas tak lepas dari keberadaan pabrik-pabrik hasil tanaman kelapa di Minsel. Menurut, bahwa prinsipnya soal komoditi kelapa akan dipertahankan terus.

“Bahan ekspor turunan kelapa dari Minsel ini, antaranya, crude palm oil, tepung kelapa, arang tempurung dan sabut kelapa. Lainnya, banyak yang diekspor dari kelapa, tetapi masih lebih diandalkan adalah turunannya,’’ katanya.

Mantan Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Minsel ini mengatakan, aktivitas ekspor kopra dan bahan turunan kelapa lainnya cukup tinggi di daerah ini.

Sesuai data, dalam lima bulan terakhir saja nilai transaksinya sebesar Rp 73.756.281.906. “Nah, angka ini cukup fantastis untuk daerah Minsel,” katanya di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Minsel, Meylisa Aring, SSTP menyebut, volume dan nilai ekspor di Minsel terus menunjukkan pergerakan yang sangat positif.

‘’Contoh, bulan Januari 2015, nilai ekspor sebesar Rp 7 miliar lebih. Bulan Januari 2016 nilainya naik jadi Rp 9 miliar lebih,” ungkapnya.

Oleh sebab itulah, lanjut Aring, pihaknya tetap masih mengandalkan turunan kelapa untuk diekspor. Namun demikian akan tetap melakukan terobosan untuk mengekspor hasil pertanian dan perkebunan lainnya.

“Kita tidak akan mengabaikan jika ada peluang ekspor untuk komoditi pertanian dan perkebunan lainnya,’’ ujarnya.

(andries)