Kemenaker RI Gelontorkan Rp5 M Lebih Kurangi Pengangguran di Sulut

Manado, Fajarmanado.com-Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI melakukan terobosan melalui program padat karya di Sulut. Ini diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran sekaligus kemiskinan.

Sedangkan jumlah anggarannya sebesar Rp5.040 miliar. Untuk sasarannya adalah, tenaga kerja muda usia 16-29 tahun lulusan SMA sederajat, pesantren sederajat dan masyarakat putus sekolah, orang tua pekerja anak dan masyarakat miskin.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulut, Erny B Tumundo mengatakan ada delapan kabupaten yang mendapatkan kegiatan tenaga kerja mandiri, padat karya infrastruktur dan teknologi tepat guna.
“Hal tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK),” katanya.
Untuk program tenaga Kerja Mandiri tujuannya untuk menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha di sektor informal berikut membina serta mengembangkan kader wirausaha baru atau pengusaha pemula yang mandiri dan produktif dengan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia.
Sedangkan untuk kegiatan padat karya, kata Tumundo lebih memprioritaskan penggunaan tenaga kerja yang cukup banyak untuk bekerja dalam suatu kegiatan pembangunan atau kegiatan usaha yang dapat memberikan penghasilan baik sementara ataupun tetap dan terus- menerus.
“Kegiatan padat karya bertujuan menekan pengangguran dan kemiskinan, menumbuhkan rasa kebersamaan, gotong royong dan partisipasi masyarakat serta meningkatkan kemampuan managerial,” katanya.
Untuk kegiatan Teknologi Tepat Guna (TTG) yaitu pemanfaatan sumberdaya alam agar mempunyai nilai tambah melalui terapan TTG guna mengelola dan mengolah potensi ekonomi pedesaan lebih efisien dan produktif, menciptakan kegiatan ekonomi berskala mikro di pedesaan yang berbasis TTG.
“Kegiatan TTG ini juga dalam upaya mendorong inisiatif penganggur di pedesaan agar mau dan mampu mengelola potensi ekonomi di daerahnya melalui penerapan TTG dan perluasan kesempatan kerja,” katanya.
Kegiatan tersebut meliputi Minahasa lima paket kegiatan Padat Karya Infrastruktur; satu paket Teknologi Tepat Guna (TTG) dan dua paket tenaga kerja mandiri. Kemudian Tomohon terdiri dua paket padat karya infrastruktur dan empat paket tenaga kerja mandiri.
Minahasa Tenggara (Mitra) terdapat tiga paket padat karya, satu paket TTG dan dua paket tenaga kerja mandiri.
Sementara Manado ada tiga paket tenaga kerja muda, dua paket tenaga kerja mandiri. Sedangkan Bolmong terdiri dari tiga paket tenaga kerja muda dan dua paket tenaga kerja mandiri.
Minahasa Selatan (Minsel) terdiri tiga paket padat karya infrastruktur dan dua paket tenaga kerja mandiri. Kotamobagu, dua paket tenaga kerja mandiri. Sangihe, dua paket tenaga kerja mandiri.
Minahasa Utara dititip kelola oleh provinsi, dua paket tenaga kerja mandiri bagi orang tua pekerja anak dalam rangka pengurangan pekerja anak mendukung program keluarga harapan.

(ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *