Lansia Kawangkoan Tak Bernyawa Dalam Mobil Pick Up di Tareran

Tareran, Fajarmanado.com – Warga Desa Rumoong Atas Dua, Kecamatan Tareran, Minahasa Selatan (Minsel) dihebohkan dengan penemuan mayat dalam sebuah mobil pick up pada Sabtu (11/11/2017), pagi tadi.

Mobil Daihatsu Grand Max warna hitam DB 8819 BG, dengan mesin dalam keadaan hidup terparkir rapi di pekarangan rumah Keluarga Kowel Dumaili. Pria yang  diidentifikasi bernama Marthen Luther Goni (66 tahun), warga Desa Tondegesan Satu, Kecamatan Kawangkoan, Minahasa ini, duduk kaku di belakang stir.

Almarhum ditemukan pertama kalinya oleh pemilik rumah, lelaki Vincent Kowel. Awalnya, Vincent terusik dengan gonggongan anjing di depan rumahnya. Saksi kemudian keluar rumah dan mendapati sebuah kendaraan Pick Up jenis Daihatzu Grand Max, terparkir dengan kondisi mesin dalam keadaan hidup di halaman rumahnya.

Setelah didekati dan membuka pintu mobil, Vincent mendapati Luther, sapaan akrab Lansia ini, telah dalam keadaan kaku di belakang stir. Ia pun memanggil warga setempat kemudian melaporkannya ke Mapolres Tareran.

Kapolsek Tareran Iptu Petrus Sattu Kabanga membenarkan kabar ini. “Saat pintu kendaraan dibuka, saksi menemukan lelaki Marthen Luther Goni dalam keadaan kaku, posisi di belakang kemudi. Saksi pun segera memanggil beberapa warga yang kemudian melanjutkan laporannya kepada pihak kepolisian,” jelas mantan Kapolsek Tombariri ini.

Gabungan personil piket Polsek Tareran pun segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan dengan dibantu oleh beberapa warga setempat langsung mengevakuasi almarhum ke Puskesmas Desa Lansot Tareran untuk dilakukan proses identifikasi.

“Hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Tareran menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia akibat terkena serangan jantung serta tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ungkapnya.

Ketika pihak keluarga dihubungi polisi, kata dia, menolak untuk dilakukan proses otopsi terhadap almarhum. “Keluarga almarhumtelah menerima peristiwa duka ini sebagai bagian dari kuasa Tuhan,” pungkasnya.

Almarhum sendiri dikenal sebagai peternak sekaligus pebisnis babi. Selama ini, Luther melakukan jual beli maupun beternak babi ras di Minahasa, Tomohon, Minsel, Mitra dan Minut. “Siapa pembeli babi yang tidak kenal dengan almarhum. Setahu saya, beliau adalah peternak sekaligus bisnis jual beli babi ras,” ujar Hendra Umbas, rekan bisnis almarhum.

Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, kondisi kesehatan almarhum memang terlihat drop tapi tetap aktif beternak dan melakukan bisnis babi. “Dia mengaku mengidap sakit diabetes,” ujar rekan bisnis almarhum lainnya, yang mengaku akan melayat di rumah duka, Desa Tondegesan Dua, Kecamatan Kawangkoan, malam ini.

Penulis : Fiser Wakulu

Editor    : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *