Peneliti Temukan Cara Cegah Penyebaran Malaria Melalui Hewan Ternak

Fajarmanado.com — Selama ini yang kita tahu hewan ternak hanya dapat dikonsumsi setelah dirasa sudah dewasa. Tetapi, ada penelitian yang menunjukkan bahwa pencegahan penyebaran penyakit malaria pada manusia dapat dilakukan lewat hewan ternak.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan sudah mengetahui cara tepat membunuh nyamuk yakni dengan memberikan manusia obat cacing. Bahan aktif bernama ivermectin terbukti dapat membunuh tidak hanya cacing yang merajalela di tubuh manusia, tetapi juga nyamuk yang mengisap darah orang yang mengonsumsi obat cacing.

Selain itu, obat yang baru-baru ini menerima hadiah nobel dalam bidang fisiologi dan kedokteran itu juga dapat membunuh kutu, kutu busuk dan binatang pengisap darah lainnya. Saat ini, banyak warga di pedesaan menjadi ‘bom berjalan’ terkait penyakit yang ditularkan nyamuk, termasuk malaria.

Maka dari itu, banyak ilmuwan setuju bahwa pemberian obat cacing juga dapat menghentikan atau memperlambat transmisi malaria, demam kuning, demam berdarah, chikungunya dan penyakit lainnya. Dikutip dari New York Times, Rabu (4/11/2015), para ilmuwan di sekolah kedokteran University of Barcelona telah mengembangkan alternatif baru yaitu dengan menggunakan hewan ternak.

Dalam presentasi di pertemuan American Society of Tropical Medicine and Hygiene di Philadelphia, para peneliti menunjukkan bagaimana mereka telah menanamkan batang silikon sepanjang dua inci dengan dosis ivermectin yang stabil di bawah kulit babi.

Banyak petani miskin yang memelihara binatang dengan jarak dekat dari rumah. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang memelihara di dalam rumah untuk menghindari predator atau pencuri.

“Beberapa spesies nyamuk pembawa penyakit bergantian menggigit antara hewan dan manusia. Ivermectin akan membunuh sebagian besar nyamuk, tetapi dosis yang dibutuhkan untuk beberapa spesies sangat bervariasi,” ucap dr Carlos Chaccour, seorang peneliti di University of Barcelona Institute for Global Health dan University Navarra.

Karena tidak semua petani memelihara babi, metode ini masih perlu diuji pada sapi, kambing, unta dan ternak lainnya. dr Chaccour juga menjelaskan bahwa hewan dapat mentoleransi dosis tinggi ivermectin dengan aman. Tetapi, hewan ternak harus diberi waktu sampai mereka bebas dari obat sebelum akhirnya dapat dikonsumsi.

Contohnya, sesuai dengan pedoman dari United Nations Food and Agriculture Organization, sapi tidak boleh disembelih untuk dikonsumsi sampai 90 hari setelah diberikan perawatan obat cacing.

(kpsc/heru)