RSUD Noongan Berhasil Gunakan Teknik Bedah Laparoskopi

Langowan, Fajarmanado.com – Rumah Saikit Umum Daerah (RSUD) Noongan, Minahasa-Sulut, Jumat (26/05/2017), untuk pertama kalinya menggunakan teknik bedah laparoskopi. Teknik operasi dengan menggunakan alat canggih ini, dilaksanakan oleh tim Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang dipimpin dr Fany Mandang, SpB, dr Ferdinand Tjandra, SpB, dan dr Maryo Laukati, SpAN, didampingi sejumlah perawat profesional.

Direktur RSUD Noongan dr Enrico Rawung, MARS, melalui Kepala Seksi Perawatan dan Penunjang Medik Tinny Sambeka, SKM, MARS, mengungkapkan, Laparoskopi adalah suatu tindakan bedah minimal yang umumnya ditujukan untuk mengurangi resiko yang didapatkan pada operasi besar. Proses penyembuhan dengan laparoskopi jauh lebih cepat dibandingkan dengan operasi besar. “Dengan terlaksananya laparoskopi ini, berarti RSUD Noongan selangka lebih maju, untuk menuju Indonesia Sehat dan Indonesia Hebat,” tuturnya.

Menurut Tinny Sambeka, teknik bedah Laparoskopi ini adalah multi teknologi, multi skill, dan juga multi problem. “Dan inilah kerja rumah sakit (hospital). Tapi kami semuanya bersyukur karena semua operasinya terhadap beberapa pasien berjalan mulus. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan. Manusia hanyalah alat yang dipakai Tuhan untuk meneruskan karyaNya. Berbahagia dan bersyukurlah, jika kita terpilih untuk menjadi alatNya,” ujarnya.

Atas nama pimpinan RSUD Noongan, ia menyampaikan terima kasih kepada tim dokter IBS RSUD Noongan di bawah pimpinan dr Fanny Mandang SpB yang berhasil melakukan operasi dengan menggunakan alat yang membutuhkan ketrampilan tinggi itu.

Sebagaimana diketahui, Laparoskopi adalah teknik operasi dengan memasukkan sistem kabel serat optik tipis melalui sayatan kecil di permukaan kulit. Ini dilakukan untuk menjangkau area yang menjadi target operasi tanpa membuat sayatan besar, seperti yang dilakukan dalam bedah terbuka konvensional.

Teknik ini dilakukan menggunakan kamera video yang mengirim visualisasi area bedah ke layar televisi yang berperan sebagai panduan bagi dokter bedah. Karenanya, seluruh prosedur bedah yang memanfaatkan teknik laparoskopi dinyatakan sebagai “minimal invasif” atau “bedah lubang kunci”.

Bedah laparoskopi berkembang dengan pesat sejak pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1990-an. Saat ini, laparoskopi dinyatakan sebagai teknik standar bagi berbagai prosedur bedah dan dimanfaatkan dalam berbagai prosedur operasi yang lebih rumit. Popularitasnya sangat dipengaruhi oleh keuntungan yang belipat, seperti nyeri lebih minim, pendarahan lebih ringan baik saat atau setelah operasi, dan masa pemulihan lebih sebentar.

Bedah laparoskopi umumnya direkomendasi bagi pasien yang ingin menghindari resiko berat dari bedah terbuka konvensional. Hanya memerlukan prosedur sederhana yang tidak dikategorikan sebagai bedah terbuka.

Jeffry Th. Pay

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *