‘Satu Tuhan, Satu Gereja, Satu Bangsa’ Menjadi Tema ST KGPM 2018

Manado, Fajarmanado – Pelaksanaan Sidang Tahunan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (ST KGPM) tahun 2018, memiliki makna yang strategis dalam konteks peningkatan kwalitas pelayanan dan menjawab kebutuhan gereja untuk tahun pelayanan 2018 bagi hormat dan kemulian nama Tuhan. 

Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan Majelis Gembala KGPM, Gbl. Francky Londa, STh, MA, Kamis (4/12). Menurutnya, ST KGPM adalah kegiatan tahunan untuk menyusun Program Kerja satu tahun pelayanan sebagai penjabaran dari hasil Sidang Raya. Untuk ST KGPM tahun 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 9-12 Januari 2018, bertempat di Sidang Kanaan Karimbouw Kabupaten Minahasa Selatan.

“Tema ST KGPM tahun ini ‘Satu Tuhan, Satu Gereja, Satu Bangsa’. Satu Tuhan dalam arti bahwa kita mengakui Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan sila pertama dari Pancasila, satu Gereja memiliki makna Oikumenis, kebersamaan sebagai satu Tubuh Kristus dimana Tuhan Yesus sebagai kepala gereja untuk melaksanakan karya selamat Allah bagi dunia. Satu Bangsa, kita menjadikan Indonesia sebagai rumah bersama ditengah Pluralisme, perbedaan untuk dipersatukan bukan dipersoalkan,” jelas Londa.

Dilanjutkannya, tema ini diangkat sebagai tindaklanjut dari Seminar Kebangsaan ‘Merajut Toleransi, Satukan Nusantara’, yang digelar oleh KGPM pada tanggal 26 Oktober 2017. Hal ini juga sejiwa dengan spirit KGPM ‘Yesus Kristus dalam Kebangsaan, Kebangsaan dalam Yesus Kristus’, dimana KGPM sebagai Gereja Nasionalis menolak dengan tegas paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi yang mengancam disintegrasi bangsa. Menghadapi tahun politik, KGPM mengedepankan Demokrasi berintegritas, menghadirkan iklim politik yang sejuk dan nyaman demi terwujudnya Indonesia aman, adil dan sejahtera sesuai harapan Founding Fathers.

“Menyikapi dinamika saat ini, sangat penting untuk mempertajam kepekaan rohani, sehingga bisa lebih memahami serta mengaktualisasikan apa kehendak Tuhan bagi gereja-Nya. Lewat program kerja yang akan dibahas dalam ST KGPM, diharapkan akan menjawab kehendak Tuhan bagi gereja yang ditempatkan Allah dalam dunia untuk membawa kabar sukacita, menyampaikan suara kenabian ditengah kompleksnya persoalan bangsa,” ujarnya.

“KGPM sebagai gereja Tuhan memiliki tanggung jawab Iman sebagai rekan kerja Allah untuk menjadi Terang dan Garam Dunia. Disisi lain, sebagai bagian integral dari bangsa dan negara, KGPM terus memantapkan eksistensinya menjadi pioner pemersatu bangsa ditengah pluralisme,” pungkas Londa. (Jones Mamitoho)