Sulut Siap Ambil Peluang OBOR dari China

Jakarta, Fajarmanado.com – Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) siap mengambil peluang yang lebih besar dari inisiatif One Belt One Road (OBOR) dari China karena berbagai proyek yang disasar dinilai berhubungan erat dengan pembangunan berbagai sektor.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE mengungkapkan sikap ini setelah bertemu dengan Minister Counselor bidang Perekonomian dan Perdagangan Kedubes China Mr Wang Li Ping di Kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta, awal pekan ini.

“Kita akan menangkap peluang ini untuk kepentingan daerah kita di masa datang,” katanya, usai berdialog dengan China Mr Wang Li Ping.

Pertemuan membahas kerjasama di bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan pariwisata dalam kerangka OBOR yang digagas negeri Tirai Bambu tersebut.

Gubernur Olly menilai, program OBOR tersebut akan mampu menciptakan pembangunan di daerah Nyiur Melambai ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di daerah.

“Sulawesi Utara memiliki posisi yang sangat strategis sehingga menarik minat China untuk berinvestasi di berbagai bidang,” tegasnya.

Diketahui ada sejumlah mega proyek yang dilirik China melalui proyek OBOR di Sulut. Di antaranya, adalah, KEK Bitung, KEK Pariwisata Likupang dan trem dalam Kota Manado.

Semua proyek tersebut tidak hanya dikerjakan antar pemerintah saja (government to Government), namun bakal melibatkan juga pihak swasta (Business to Business) dengan pendanaan soft loan (pinjaman lunak) melalui pihak pemerintah.

Selain di bidang infrastruktur, Sulut dan China juga mengadakan kerjasama di bidang pendidikan. Rencananya Sulut akan mengirim sebanyak 60 guru dan siswa untuk belajar bahasa mandarin di China.

kerjasama di bidang pendidikan  ini, katanya, antara lain, penanganan pendidikan agribinisnis, pariwisata, teknik sipil, teknik komputer dan jaringan.

Untuk menindaklanjuti semua kesepakatan itu, dalam pertemuan yang juga diikuti Ketua IRDI Vince Gowan dan anggota IRDI Desi Albert Mamahit tersebut, perwakilan pemerintah China beserta rombongan pengusaha berencana akan mengunjungi Sulut setelah hari raya Idul Fitri.

Upaya meningkatkan investasi dari luar negeri tersebut juga tidak terlepas dari peranan  Indonesian Research and Development International (IRDI) yang mendorong investor China untuk berinvestasi di Sulut. Hal ini karena investasi sangat diperlukan untuk pembangunan.

Bahkan, sampai dengan triwulan I 2017, jumlah investasi yang masuk di Sulut berjumlah Rp 2,2 triliun. Jumlah tersebut sekitar 90 persen dari target RPJMD yang berjumlah Rp2,3 triliun.

Pertemuan itu turut dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Kadis Pendidikan Gemmy Kawatu, Kadisperindag Janny Karouw, Kadis Pariwisata Daniel Mewengkang serta Karo Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil.

Editor : Herly Umbas