Wah..! Prabowo Siap Tak Dicalonkan, Zulkifli Sebut Prabowo Presiden

Jakarta, Fajarmanado.com — Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan pernyataan mengejutkan di depan sejumlah pimpinan partai politik dan ratusan ulama saat di Hotel Menara Peninsula Jakarta Jumat (27/7/2018), tadi malam.

Berbicara di depan peserta Ijtima Ulama yang diselenggarakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) itu, Prabowo mengungkapkan kesiapannya tidak diusung pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Prabowo pun mengaku siap mendukung siapa pun calon presiden dinilai lebih baik dari dirinya. “Kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik, saya siap mendukung kepentingan umat dan rakyat Indonesia,” kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sempat menyebut Prabowo Subianto dengan panggilan Presiden, kemudian mengkritik secara halus pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Zulkifli Hasan mengungkapkan hal itu saat berpidato dalam acara pembukaan Ijtima Ulama tersebut, tepat setelah Prabowo berpidato.

“Saudara-saudara, tadi Pak Prabowo sudah menyampaikan pidato kandidat presiden. Tepuk tangan buat Pak Presiden,” ujar Zulkifli disambut gemuruh tepuk tangan dan takbir peserta acara.

Setelah itu, Ketua MPR RI itu pun melanjutkan pidatonya. “Saudara-saudara, kehidupan kita sekarang makin senang atau makin susah?” tanya Zulkifli.

“Susah!” ujar peserta acara.
“Terus, negeri kita sehat apa sakit?” tanya Zulkifli
“Sakit!” sahut peserta acara.
“Waduh, coba ulang, jadi sehat apa sakit?” ujar Zulkifli.
“Sakit,” sahut peserta acara.
“Kalau gitu, ganti atau lanjut?” tanya Zulkifli
“Ganti!” teriak beberapa peserta acara.
“Wah, bukan kata saya ya,” ujar Zulkifli sambil tertawa.

Pertanyaan Zulkifli tersebut, sama dengan yang diungkapkannya dalam acara pelepasan ratusan pemudik asal Sumatera Barat bertema ‘Pulang Basamo’ di kompleks Masjid At-Tin Jakarta, Minggu, 17 Juni 2018.

Prabowo menghadiri acara Ijtima’ Ulama yang digelar untuk mendorong terbentuknya Koalisi Keumatan. Kelompok ulama yang dipimpin oleh Rizieq Shihab ini mendorong Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Partai Berkarya bergabung dan membentuk koalisi untuk menandingi Jokowi sebagai calon presiden inkumben.

Hadir mengenakan kemeja safari yang khasgunakannya, Prabowo menyampaikan pidato selama sekitar 25 menit.

Prabowo memaparkan soal kondisi perekonomian dan pentingnya pergantian pemerintahan yang kini dijalankan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Seperti biasanya, Prabowo menyoroti perihal kondisi perekonomian Indonesia yang dia nilai jalan di tempat. Sejumlah hal yang disoroti oleh mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Dankopasus) ini adalah utang negara yang menumpuk, lapangan pekerjaan yang sedikit, dan rendahnya daya beli masyarakat.

Prabowo juga menyinggung soal kondisi Badan Usaha Milik Negara yang dia sebut sebagai pertahanan ekonomi terakhir Indonesia. Menurut dia, kondisi BUMN saat ini mengkhawatirkan, terbukti dengan banyaknya penjualan aset dan penerbitan surat utang di bursa internasional atau global bond.

Prabowo mengatakan, ibarat klub sepak bola, Indonesia memerlukan pergantian manajer. Prabowo pun mengungkapkan, dia dan Gerindra berkomitmen berjuang untuk perubahan dan pergantian tersebut.

“Untuk melakukan perbaikan mau tidak mau kita harus ubah melalui kekuasaan politik. Dan oleh karena itu saya dengan jajaran Gerindra terus berjuang meminta mandat rakyat untuk kami bisa mengembalikan kekayaan dan aset negara,” kata dia seperti dilansir dari laman Tempo.co, pagi tadi.

Acara Ijtima’ Ulama ini dihadiri pula oleh pimpinan lima partai politik, di antaranya, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKS Sohihul Iman, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

 

Editor : Herly Umbas