Warga Poopo Dihebohkan Dengan Penemuan Mayat

Ranoyapo, Fajarmanado.com — Warga Desa Poopo Raya, Kecamatan Ranoyapo, Minahasa Selatan (Minsel) dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki di kawasan perkebunan Sinar wilayah kepolisian Poopo Utara, Jumat (11/5/2018), pada sekitar pukul 13:00 Wita.

Mayat yang ditemukan sekitar pukul 16.00 Wita tersebut diketahui bernama Des Bernhard Mamesah, 52 tahun, Warga Desa Poopo Utara, Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minsel.

Kapolsek Ranoyapo Iptu Charles Lumanau ketika dikonfirmasi oleh awak media Fajarmanado.com diruang kerjanya Kantor Polsek Ranoyapo membenarkan kejadian tersebut.

Kapolsek mengatakan, di wilayah tugasnya ada penemuan mayat, yang setelah diselidiki, berjenis kelamin laki-laki, warga Desa Poopo Utara, Kecamatan Ranoyapo, dan berusia 52 tahun.

“Setelah mendapatkan laporan, Tim Polsek Ranoyapo langsung menuju TKP bersama warga dan melakukan olah TKP serta meminta informasi dari warga, dan dari hasil olah TKP sementara, korban diketahui bernama Des Bernhard Mamesah, umur 52 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan warga Desa Poopo Utara, kecamatan Ranoyapo,” kata Kapolsek Iptu Charles Lumanau.

Kapolsek pun menambahkan bahwa dari hasil olah TKP, penyebab kematian korban akibat kecelakaan, dimana diketahui korban jatuh dari jurang pada ketinggian kurang lebih 10 Meter, dan mengalami benturan di kepala sehingga kepala korban mengalami luka robek, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Atas permintaan keluarga, korban tidak akan dilakukan otopsi, karena menurut mereka penyebab kematian korban akibat kecelakaan jatuh dari jurang, dan kepala korban membentur benda yang keras sehingga korban meninggal dunia.” tambah Kapolsek Charles Lumanau.

Sementara itu HukumTua Poopo Utara, Carl Lumintang menjelaskan bahwa kronologi kejadiannya, berawal dari kecurigaan keluarga yang mengetahui korban pergi kekebun, dan pada malam harinya (Kamis malam, 10/11/2018) tidak kembali kerumah.

Peristiwa tersebut membuat istri korban kuatir. Ia pun menanyakan kepada anaknya kenapa bapak belum pulang padahal sudah larut malam.

Mendapat pertanyaan itu, anak korban menjawab enteng, bapaknya seringkali tidak pulang, apalagi saat itu korban sedang mengerjakan memanggang kelapa untuk membuat kopra.

Keesokan harinya, Jumat, anak korban menyusul kekebun namun tidak mendapati korban di lokasi tempat pekerjaan pemrosesan kopra, sehingga langsung pulang ke desa, dan memberitahukan kepada keluarga dan masyarakat.

Kabar itu memicu pemerintah desa menggerakkan masyarakat melakukan pencarian, dan kira-kira pukul 16:00 Wita, korban ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di dasar jurang dekat sungai.

Usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), korban lalu digotong oleh masyarakat menuju rumah duka di Desa Poopo Utara.

“Atas kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat, korban langsung dibawa kerumah duka, dan atas permintaan keluarga, korban tidak akan diotopsi, karena menurut keluarga korban, korban meninggal diakibatkan kecelakaan.” kata HukumTua Carl Lumintang.

HukumTua pun menambahkan bahwa mengingat korban memiliki riwayat penyakit kurang darah, sehingga penyebab korban jatuh ke jurang dan terbentur pada benda yang keras, karena korban mengalami pusing, sebab sebelumnya korban sedang mencari atau memungut buah kemiri, hal itu terlihat dari lokasi sebelum korban jatuh ke jurang, terdapat satu karung yang berisi buah kemiri dan alas kaki korban.

Saat ini korban sudah berada dirumah duka Desa Poopo Utara dan menurut rencana korban akan dimakamkan pada besok hari.

Penulis: Ismail Arjuna